1. Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd
Adalah seorang ulama
karismatis dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri
Nahdlatul Wathan, organisasi massa Islām terbesar di provinsi tersebut. Di
pulau Lombok, Tuan Guru merupakan gelar bagi para pemimpin
agama yang bertugas untuk membina, membimbing dan mengayomi umat Islām dalam
hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan, yang di Jawa identik dengan Kyai. Seperti Hamka, beliapun memiliki
nama singkatan, yaitu Hamzanwadi (Hajji Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd Nahdlatul
Wathan Dīniyah Islāmiyah). Al-Mukarram Mawlānāsysyāikh Tuan Guru
Kyai Hajji Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd' dilahirkan di Kampung Bermi, Pancor, Lombok Timur,
Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Rabiul Awwal
1316 Hijriah
bertepatan dengan tanggal 5 Agustus 1898 Masehi dari perkawinan Tuan Guru Hajjī Abdul Madjīd (beliau
lebih akrab dipanggil dengan sebutan Guru Mu'minah
atau Guru Minah) dengan seorang wanita shālihah bernama Hajjah
Halīmah al-Sa'dīyyah.
Maulānāsysyāikh TGKH. Muhammād
Zainuddīn Abdul Madjīd menuntut 'ilmu pengetahuan berawal dari pendidikan dalam
keluarga, yakni dengan belajar mengaji (membaca Al-Qur'ān) dan berbagai 'ilmu agama lainnya, yang
diajarkan langsung oleh ayahandanya, yang dimulai sejak berusia 5 tahun.
Pendidikan Lokal
Setelah berusia 9 tahun, ia
memasuki pendidikan formal yang disebut Sekolah Rakyat Negara, hingga tahun 1919 M. Setelah menamatkan
pendidikan formalnya, beliau kemudian diserahkan oleh ayahandanya untuk
menuntut 'ilmu agama yang lebih luas dari beberapa Tuan Guru
lokal, antara lain TGH. Syarafuddīn dan TGH. Muhammād Sa'īd dari Pancor serta
Tuan Guru 'Abdullāh bin Amaq Dulajī dari desa Kelayu, Lombok Timur.
Ketiga guru agama ini mengajarkan ilmu agama dengan sistem halaqah,
yaitu para santri duduk bersila di atas tikar dan mendengarkan guru membaca
Kitāb yang sedang dipelajari, kemudian masing-masing murid secara bergantian
membaca.
Pendidikan di Mekah
Untuk lebih memperdalam 'ilmu
agama, Muhammād Zainuddīn remaja kembali berangkat menuntut 'ilmu ke Mekah
diantar kedua orang tuanya, tiga orang kemenakan dan beberapa orang keluarga,
termasuk pula TGH. Syarafuddīn. Pada saat itu beliau berusia 15 tahun, yaitu
menjelang musim Haji tahun 1341 H/1923 M. Sesampai di Tanah Suci, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid langsung mencari rumah kontrakan di Suqullail, Mekah.
Belajar di Masjid al-Haram
Beberapa saat setelah musim
haji usai, TGH. Abd. Madjid mulai mencarikan guru buat anaknya. Sampailah
pencarian TGH. Abd. Madjid pada sebuah halaqah. Syaikh yang mengajar ditempat
tersebut bernama Syaīkh Marzūqī, seorang keturunan 'Arāb kelahiran Palembang
yang sudah lama mengajar mengaji di Masjīd al-Harām, yang saat itu berusia
sekitar 50 tahun. Disanalah Maulānāsysyāikh TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul
Madjīd diserahkan untuk belajar.
Selain
itu juga sempat belajar 'ilmu sastra pada ahli syair terkenal di Mekah, yakni Syaīkh
Muhammād Āmīn al-Quthbī dan pada saat itu berkenalan dengan Sayyīd
Muhsin Al-Palembanī, seorang keturunan 'Arāb kelahiran Palembang
yang kemudian menjadi guru beliau di Madrasah
al-Shaulatiyah.
Ketika
ayah TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd pulang ke Lombok, ia langsung
berhenti belajar mengaji pada Syaīkh Marzūqī, karena ia merasa tidak banyak
mengalami perkembangan yang berarti dalam menuntut 'ilmu selama ini, hal itu
dikarenakan kehausan beliau akan ilmu. Namun, sebelum sempat mencari guru,
terjadi perang saudara antara kekuasaan Syarīf Husaīn dengan golongan Wahabi.[4]
Belajar di Madrasah al-Shaulatiyah
Dua
tahun setelah terjadinya huru hara tersebut, TGKH. Muhammād Zainuddīn Abdul
Madjīd muda berkenalan dengan seseorang yang bernama Hajji Mawardī dari Jakarta.
Dari perkenalannya itu ia diajak untuk belajar di madrasah al-Shaulatiyah, yang
saat itu dipimpin oleh Syaīkh Salīm
Rahmatullāh. Pada hari pertama masuknya ia bertemu dengan Syaīkh Hasan
Muhammād al-Masysyāth.
Madrasah
al-Shaulatiyah adalah madrasah pertama sebagai permulaan sejarah baru dalam
pendidikan di Arab Saudi. Madrasah ini sangat legendaris,
gaungnya telah menggema di seluruh dunia dan telah menghasilkan banyak
ulama-ulama besar dunia. TGKH. Muhammad Zainuddin masuk Madrasah al-Shaulatiyah
pada tahun 1345 H (1927
M) yang waktu dipimpin (Mudir/Direktur), Syaikh Salim
Rahmatullah yang merupakan cucu pendiri Madrasah al-Shaulatiyah.
Sudah menjadi tradisi bahwa setiap thullab yang masuk di Madrasah
Al-Shaulatiyah harus mengikuti tes masuk untuk menentukan kelas yang cocok bagi
thullab. Demikian pula dengan TGKH. Muhammad Zainuddin, juga ditest terlebih
dahulu. Secara kebetulan diuji langsung oleh Direktur al-Shaulatiyah sendiri, Syaikh Salim
Rahmatullah dan Syaikh Hasan
Muhammad al-Masysyath.
Hasil
test menentukan di kelas 3. mendengar keputusan itu, TGKH. Muhammad Zainuddin
minta diperkenankan masuk kelas 2 dengan alasan ingin mendalami mata pelajaran
ilmu Nahwu
dan Sharaf.
Semula Syaikh Hasan bersikeras agar TGKH. Muhammad Zainuddin masuk kelas 3,
tetapi pada akhirnya melunak dan mengabulkan permohonan untuk masuk kelas 2 dan
sejak itu TGKH. Muhammad Zainuddin secara resmi masuk Madrasah al-Shaulatiyah
mulai dari kelas 2. Prestasi akademiknya sangat istimewa. Beliau berhasil
meraih peringkat pertama dan juara umum. Dengan kecerdasan yang luar biasa,
TGKH. Muhammad Zainuddin berhasil menyelesaikan studi dalam waktu hanya 6
tahun, padahal normalnya adalah 9 tahun. Dari kelas 2, diloncatkan ke kelas 4,
kemubeliaun loncat kelas lagi dari kelas 4 ke kelas 6, kemubeliaun pada
tahun-tahun berikutnya naik kelas 7, 8 dan 9.
Sahabat
sekelas TGKH. Muhammad Zainuddin bernama Syaikh Zakaria Abdullah Bila, mengakui
kejeniusannya dan mengatakan: Syaikh Zainuddin itu adalah manusia ajaib di
kelasku, karena kejeniusannya yang tinggi dan luar biasa dan saya sungguh
menyadari hal ini. Syaikh Zainuddin adalah saudaraku, dan kawan sekelasku dan
saya belum pernah mampu mengunggulinya dan saya tidak pernah menang dalam
berprestasi pada waktu saya bersama-sama dalam satu kelas di Madrasah
Al-Shaulatiyah Mekah.
Predikat
istimewa ini disertai pula dengan perlakuan istimewa dari Madrasah
Al-Shaulatiyah. Ijazahnya ditulis langsung oleh ahli khat terkenal di Mekah,
yaitu Al-Khathath al-Syaikh Dawud al-Rumani atas usul dari direktur Madrasah
al-Shaulatiyah. Prestasi istimewa itu memerlukan pengorbanan, ibu yang selalu
mendampingi selama belajar di Madrasah al-Shaulatiyah berpulang ke rahmatullah
di Mekah. Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menyelesaikan
studi di Madrasah al-Shaulatiyah pada tanggal 22 Dzulhijjah 1353 H dengan
predikat "mumtaz" (Summa Cumlaude).
Perjuangan
TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemubeliaun kembali ke
Indonesia atas perintah dari guru yang paling beliau kagumi, yakni Syaikh Hasan
Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau
Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula
beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemubeliaun pada
tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus
1937 M. beliau
mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini
khusus untuk mendidik kaum pria. Kemubeliaun pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362
H/21 April
1943 M. beliau
mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum
wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok
yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang
bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah
tersebut beliaubadikan menjadi nama pondok pesantren 'Dar al-Nahdlatain
Nahdlatul Wathan'. Istilah 'Nahdlatain' beliaumbil dari kedua madrasah
tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok
dan mengajar.
Pada
tahun 1952,
madrasah-madrasah cabang NWDI-NBDI yang didirikan oleh para alumni di berbagai
daerah telah berjumlah 66 buah. Maka untuk mengkoordinir, membina dan
mengembangkan madrasah-madrasah cabang tersebut beserta seluruh amal usahanya,
al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan
organisasi Nahdlatul Wathan yang bergerak di dalam bidang pendidikan, sosial
dan dakwah islamiyah pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H/1 Maret
1953 M. sampai
dengan tahun 1997 ini lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola oleh Organisasi
Nahdlatul Wathan telah berjumlah 747 buah dari tingkat taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi, begitu juga lembaga sosial dan dakwah islamiyah
Nahdlatul Wathan berkembang dengan pesat bukan hanya di NTB melainkan juga
diberbagai daerah di Indonesia seperti NTT, Bali,
Jawa Timur,
Jawa Barat,
DKI Jakarta,
Riau, Sulawesi,
Kalimantan,
bahkan sampai ke mancanegara seperti Malaysia,
Singapura,
Brunei Darussalam, dan lain sebagainya.
Pada
zaman penjajahan, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan
kemerdekaan, tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur
melawan dan mengusir penjajah. Bahkan secara khusus al-Mukarram Maulana
al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama guru-guru Madrasah
NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama "Gerakan
al-Mujahidin". Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan
rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan
mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia. Dan pada tanggal 7 Juli
1946, TGH.
Muhammad Faizal Abdul Majid adik kandung Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid memimpin penyerbuan tanksi militer NICA di Selong. Namun,
dalam penyerbuan ini gugurlah TGH. Muhammad Faisal Abdul Madjid bersama dua
orang santri NWDI sebagai Syuhada' sekaligus sebagai
pencipta dan penghias Taman Makam Pahlawan Rinjani
Selong,
Lombok Timur.
2. Zakir Abdul Karim Naik
Adalah seorang pembicara umum Muslim
India,
dan penulis
hal-hal tentang Islam
dan perbandingan agama. Secara
profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh
gelar Bachelor of
Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra,
tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam
dakwah Islam dan perbandingan agama. Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah
membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim
tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas. Zakir
Naik adalah pendiri
dan presiden
Islamic
Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki
dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis
Peace TV
dari Mumbai,
India.
Zakir
Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai
(Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani.
Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE)
di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand
Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala
National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian
menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai.
Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah
atau proselitisme Islam
Naik
mengatakan ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat
yang telah aktif di bidang dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Naik,
tujuannya adalah "berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang
mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno"dan adalah
tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk
melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam
oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika
Serikat. Ia telah berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam
dan perbandingan agamajuga
hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam. Sejumlah
artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice.
Thomas Blom Hansen,
seorang sosiolog
yang memegang posisi akademik di berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya
Naik mengabadikan Qur'an dan hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian ke berbagai negara
untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat
terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim. Meskipun ia biasa berbicara
kepada ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD
ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa
Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di
lingkungan Muslim
Mumbai, dan di saluran Peace TV, which he co-promotes. Topik yang ia bicarakan
mencakup: "Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern", "Islam dan
Kristen", dan "Islam dan Sekularisme", di antara yang lain.
3. Muhammad Rizieq Shihab
Adalah seorang tokoh Islam
Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin organisasi Front Pembela Islam. Lahir di Jakarta pada
tanggal 24 Agustus 1965. Ayahnya Habib Husein bin Muhammad Shihab dan ibunya
Syarifah Sidah Alatas. Ayahnya meninggal semenjak ia masih berumur 11 bulan,
dan semenjak itulah Habib Muhammad Rizieq Shihab tidak dididik di pesantren.
Namun sejak berusia empat tahun, ia sudah rajin mengaji di masjid-masjid.
Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit
pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Habib Muhammad
Rizieq Shihab dan satu anaknya yang lain.
Setelah
lulus SD, Habib Muhammad Rizieq Shihab masuk ke SMP Pejompongan, Jakarta Pusat.
Ternyata jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan, juga di Jakarta Pusat,
terlalu jauh. Ia pun kemudian dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan
tempat tinggalnya, SMP Kristen Bethel Petamburan. Lulus SMA, Habib Rizieq
meneruskan studinya di King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan
dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Habib Muhammad Rizieq Shihab
pernah kuliah untuk mengambil S2 di Malaysia, tetapi hanya setahun.
Habib
Muhammad Rizieq Shihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI)
tanggal 17 Agustus 1998. Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi
massa Islam yang berpusat di Jakarta. Selain beberapa kelompok internal, yang
disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela
Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena
melakukan aksi-aksi "penertiban" (sweeping) terhadap
kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam
terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.
FPI
mulai dikenal sejak terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998,
sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Bentrokan
bernuansa suku, agama, ras, antargolongan ini mengakibatkan beberapa rumah
warga dan rumah ibadah terbakar serta menewaskan sejumlah orang.
Pada
tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Shihab divonis 1,5 tahun penjara
karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan terhadap massa Aliansi
Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa
Insiden Monas 1 Juni.
4. Muhammad Zainul Majd
Adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018 dan lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972. Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin. Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X). TGH. Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain .
4. Muhammad Zainul Majd
Adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018 dan lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972. Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin. Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X). TGH. Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain .
Pada
tahun 1997 Majdi menikah dengan Hj. Robiatul Adawiyah, SE, putri KH. Abdul
Rasyid Abdullah Syafi’i, pemimpin Ponpes As-Syafiiyah, Jakarta. Pernikahan cucu
ulama besar di NTB TGH. KH. Zainuddin Abdul Majid dan cucu ulama besar
kharismatik Betawi itu telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad
Rifki Farabi, Zahwa Nadhira, Fatima Azzahra dan Zayda Salima.
Pada
tanggal 31 Mei 2013, Zainul Majdi mengajukan berkas permohonan talak terhadap
istrinya
Rabiatul Adawiyah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dengan nomor perkara
1409/pdt.G/2013/PA.Jaksel, dan akan disidangkan mulai bulan Juli. Istri TGH M
Zainul Majdi saat ini adalah ibu Erica Panjaitan dan telah dikaruniai seorang
putri, Azzadina Johara Majdi.
Dr.
TGH. Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram
(Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di
Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun,
dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan
tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul
Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian
pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin
Jurusan Tafsir
dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih
gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun
berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat "Jayyid
Jiddan".
Setelah
menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi
melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan
Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima. Judulnya, "Studi dan
Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat
An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat" di bawah bimbingan Prof. Dr. Said
Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. Ia berhasil meraih gelar
Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa
Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen
Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady
Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.
Adalah seorang tokoh
pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi,
sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh,
cikarang Tangerang
dan pengajian Wisata Hati yang lahir di Jakarta,
19 Desember
1976. Terlahir
dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur. Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan
pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasannya itu dari cara
menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat.
(Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan
panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi
Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat.
Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI
(Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas
mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah
yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan. Tamat MI , kemudian melanjutkan
ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah,
yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad.
Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya
yang lain. Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah,
pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik. Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah,
kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai
lulusan terbaik. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat,
tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan
yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H.
Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Kendati
sudah menjadi tokoh nasional yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia,
Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya. Baik guru-guru
Ibtidaiyah maupun guru-guru Tsanawiyah. Hal ini nampak terlihat dari caranya
yang selalu mencium tangan mereka, saat bertemu. Dan acap kali ia menyempatkan
diri untuk mampir di Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya
Pada
tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika,
sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit hutang dan membuatnya masuk
rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998.
Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah. Selepas dari
penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal
Kali Deres. Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya
mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai
kemudian memiliki pegawai. Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan
dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama bekerja di LSM
itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang
terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan
orang tua.
Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata. Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat. Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).
6. Felix Siauw Adalah
seorang ustadz
etnis Tionghoa-Indonesia yang lahir di Palembang,
Sumatera Selatan, 31 Januari
1984. Ia
menjadi seorang mualaf
semenjak masa kuliah dan bertemu seorang aktivis gerakan Islam transnasional, Hizbut Tahrir
Indonesia.
Felix Siauw lahir dan tumbuh
di lingkungan non-muslim. Ia mulai mengenal Islam pada tahun 2002, saat masih
berkuliah di Institut Pertanian Bogor semester 3. Felix
Siauw menikah pada tahun 2006 dan saat ini telah memiliki empat orang anak,
yaitu Alila Shaffiya Asy-Syarifah (2008), Shifr Muhammad Al-Fatih 1453 (2010),
Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453 (2011), dan Aia Shaffiya Asy-Syarifah (2013). Buku-buku
karya Felix Siauw banyak mengangkat topik dan perspektif yang terkait dengan
organisasi tempat ia bernaung, yakni Hizbut Tahrir Indonesia. Perspektif Hizbut
Tahrir Indonesia sempat beberapa kali dikritik karena tidak peka sejarah.
Ustadz Felix lahir dalam keluarga
katolik tionghoa. Ia menghabiskan masa kecilnya dalam pendidikan sekolah
Kristen sampai tingkan SMA. Namun, kegalauan nya dalam mencari tuhan dan
nilai-nilai ketuhanan sudah ia rasakan ketika duduk di kelas 3 SMP. Saat itu
banyak pertanyaan yang menggantung di otak nya dan ia tidak mendapatkan jawaban
dari ilmu dan agama yang ia anut saat itu.
Lulus
SMA, Ustadz Felix memutuskan untuk melanjutkan pendidikan nya di bangku
Universitas. Jalan hidup akhinya mendaratkan kaki Felix di Kota Bogor. Ya,
Ustadz Felix melanjtkan kuliah di IPB, tepatnya di Fakultas Pertanian.
Dalam
periode hidup inilah Felix mandapatkan hidayah dan pada tahun ketiga atau di
tahun 2002 Ustadz Felix kuliah, akhirnya Felix Yanwar Siauw mantap untuk
berpindah agama dengan menjadi mualaf. Dikampus IPB pula Ustadz Felix bertemu
jodohnya yang juga satu fakultas dengan Ustadz Felix. di Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor dan aktif mendakwahkan dan memperjuangkan Islam di
kampus IPB dan bergabung dalam Tim Dakwah Kampus BKIM IPB, Felix juga diamanahi
menjadi ketua lembaga dakwah fakultas pertanian, eLSIFA.
Pada
2006, Felix menggenapkan sebagian agamanya dengan menikahi wanita yang taat dan
sabar dalam agamanya, Iin, yang dianugerahi darinya empat buah hati yang insya
Allah menjadi mujahid di jalan-Nya, Alila Shaffiya Asy-Syarifah, lalu Shifr
Muhammad Al-Fatih 1453 dan Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453.
Melalui
dua buku telah ditulisnya, Ustadz Felix menjadikan nya sebagai tanda perjuangan
dalam Islam. Buku pertamanya ditulis dengan gaya inspiratif Beyond The
Inspiration, disambut pasar dengan baik, juga menjadi acara fenomenal ketika
IBF 2011 digelar. Buku keduanya Muhammad Al-Fatih 1453 dengan genre full
sejarah, ditulis sebagai ambisi pribadinya menjelaskan tokoh kenamaan Sultan
Fatih Mehmed, Penakluk Konstantinopel.
Sekarang,
Felix berkonsentrasi membangun generasi Islami sebagai Islamic Inspirator dan
berprofesi sebagai Marketing Manager di perusahaan agrokimia, PT. Biotis
Agrindo. Secara aktif, dia mengisi kajian-kajian Islam di perkantoran,
pesantren dan masjid. Alhamdulillah, Program-programnya telah dibagikan hampir
di seluruh Indonesia.
7. Kholid Basalamah
Adalah
Ustadz bernama lengkap Khalid Zeed Abdullah Basalamah, dilahirkan di Makassar
tanggal 01 Mei 1975. beliau lahir di Makassar tanggal 01 Mei 1975. Sosok Profil
dan Biodata Ustadz Khalid Basalamah ini juga sangat rajin dan rutin menyebarkan
agama Islam di Indonesia. Beliau juga dibilang merupakan salah satu diantara
sekian banyak Ustadz yang menyelesaikan studinya di Universitas Madinah untuk
S-1 nya. Namun untuk gelar Magister nya beliau hanya di Indonesia di Universitas
Muslim Indonesia. Sedangkan gelar doktornya beliau merupakan salah satu lulusan
di Universitas Tun Abdul Razaq Malaysia.
Profil dan Biodata Ustadz Khalid
Basalamah bisa dikatakan salah satu ustadz di Indonesia yang senantiasa
menyebarkan syiar Islam yang sangat rajin. Banyak sekali kajian beliau yang
bisa kita temukan di berbagai media sosial, terutama di You Tube.
Ustadz
Khalid Basalamah menempuh pendidikan sarjananya di Universitas Islam Madinah
kemudian melanjutkan S2 di Universitas Mulim Indonesia dan kemudian melanjutkan
S3 di Universitas Tun Abdul Razzak Malaysia. Ustadz Khalid Basalamah ini
terkenal dengan penyampaian ceramahnya yang sangat tegas dan santun. Beliau
sering tampil berceramah di televisi-televisi dakwah seperti rodjatv, insantv,
wesaltv dan lain-lain sebagainya. Demikian pula di youtube juga banyak tersebar
rekaman ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang dengan mudah dapat anda akses.
Referensi untuk setiap tokoh masih kurang, perlu dilenkapi...... good job
ReplyDeletetolong tambahkan ya,,, biar semua org bisa tahu mereka
Delete