Breaking News

Profil

seocips f G t
Hai, Nama saya Mufarizan saya lahir di kota
Selong-Mt.Baan S. Dsn. Lendang.
Saya Kuliah di STKIP HAMZANWADI Selong-P.FISIKA
ADD sosial Network saya.
Read More »

kalender

Powered by Calendar Labs

efek


goo..!!!

Tuesday, 24 March 2015

Makalah Alat Ukur Suhu


  MAKALAH ALAT-ALAT UKUR

   Alat Pengukur Suhu (Thermometer)

    

   OLEH
NAMA            :  MUFARIZAN
NPM                :  122 300 34
KELAS           :  II B


 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
 JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 (STKIP)  HAMZANWADI SELONG
                                                                   2012/2013
KATA PENGANTAR

 Puji sukur kehadirat allah  yang berkenan melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat untuk kita semua. Makalah yang saya buat ini saya ambil dari berbagai refrensi di internet, sehingga saya dapat menyelesaikannya.
Mkalah ini dibuat supaya kita bisa mengetahui apa yang dinamakan termometer dan apa saja fungsi-fungsinya. Karena kita ketahui bahwa banyak orang yang hanya bisa menyebutnya namun tidak tau apakah yang mereka sebut itu. Semoga dengan makalah ini kita bisa lebih tau apa itu thermometer dan apa saja fungsi-fungsinya.





DAFTAR ISI

BAB I…………………………………………………………………………………. 1
    A.     Pendahuluan………………………………………………………………………. I  
   B.     Latar Belakang……………………………………………………………………. II   
   C.     Rumusan Masalah………………………………………………………………… III 
   D.     Tujuan…………………………………………………………………………….. IV
BAB II………………………………………………………………………………… 2
   A.     Pembahasan………………………………………………………………………. I
BAB III……………………………………………………………………………….. 16
   A.     Simpulan…………………………………………………………………………. I
   B.     Saran …………………………………………………………………………….. II
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 17



 BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Suhu merupakan keadaan suatu benda dilihat dari panas dinginnya benda tersebut. Suhu dapat diukur dengan menggunakan alat ukur fisika yang dinamakan thermometer. . Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 ada 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi padaAnders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi  ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini makaLord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sampai nol mutlak sama dengan 0 K atau -273 ° C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0 ° R dan mendidih pada suhu 80 ° R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32 ° F dan mendidih pada suhu 212 ° F.
B.     Rumusan masalah

1.      Siapa saja penemu-penemu thermometer.?
2.      Apakah yang dinamakan thermometer.?
3.      Apa saja jenis-jenis thermometer itu.?
4.      Bagaimanakah cara menggunakan thermometer itu.?

C.     Tijuan

1.      Mengetahui fungsi dan cara menggunakan thermometer.
2.      Supaya mahasiswa dapat mwnggunakan thermometer dalam kehidupan sehari-hari.




BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Thermometer
Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo (1592), ilmuwan inilah yang pertama klai menemukkan termometer sebagai pengukur temperatur. Akan tetapi termometer yang dibuatnya, tidak memiliki skala yang tetap. Gabrielle Fahrenheit (1700), ilmuwan Belanda ini menemukan temperatur yang memiliki akurasi dan repeatibility yang bagus. Termometer ini terbuat dari merkuri, untuk titik terendah menggunakan campuran air es dan garam ( amoniak klorida). Andreas Celcius (1742) . Ilmuwan ini mengusulakan bahwa nilai yang ada pada es ataupun air mendidih bisa digunakan sebagai nilai titik lebur dan titik didih. Sehingga pada tahun 1948, disepakati bahwa 00 sebagai titik lebur dan 1000 sebagai titik didih, yang kemudian lebih dikenal skala celcius. Lord wiliam Thompson Kelvin ( 1800). Ilmuwan ini mengembangkan teori termodinamik dan menciptakan konsep absolut zero.

Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman

479214296_6d7698e1b1

Daniel Gabriel Fahrenheit (24 Mei 1686-16 September 1736) adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736.
Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F) dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat.
Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat.





fahrenheit

Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut dua kali.
Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F. Beberapa waktu setelah kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat.
Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut.
Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup.
Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut. 



Anders Celsius
1701-1744

Anders Celsius

Anders Celcius merupakan seorang ilmuwan yang terkenal dengan pengukuran “derajat celcius” nya. Ia lahir di Uppsala pada tahun 1701. Ayahnya seorang Profesor, yang bernama Nils Celcius. Sedangkan kakeknya, Magnus Celcius, adalah seorang Profesor di bidang astronomi. Karena kecerdasan dan bakatnya yang luar biasa di bidang matematika, Anders Celcius diangkat menjadi Profesor dibidang astronomi di usianya yang masih muda (tahun 1730).
Anders Celcius memulai perjalanan keilmuwannya pada tahun 1732. Ia hampir mengunjungi seluruh tempat observasi (penelitian), dimana ia bekerja dengan para astronom lainnya. Setelah ia kembali ke Uppsala, tepatnya tahun 1736, Anders Celcius mengikuti perjalanan (ekspedisi) bersama para astronom ke Tornea yang terletak di wilayah utara Swedia. Tujuan dari perjalanan tersebut adalah untuk mengukur besar derajat garis meridian (bujur), mendekati daerah kutub dan membandingkan hasilnya dengan perjalanan serupa ke Peru (saat ini Ekuador) yang letaknya dekat dengan garis ekuator. Perjalanan tersebut memperkuat keyakinan / teori Newton bahwa bentuk bumi adalah ellips dan pada kutubnya rata.
Awalnya Anders celcius tertarik pada masalah umum, yaitu ‘berat’ dan ‘pengukuran’, termasuk pengukuran suhu. Pada saat ia masih menjadi murid, terdapat banyak macam thermometer dengan ukuran yang berbeda. Kemudian Celcius berpikir dan menyadari bahwa saat itu dibutuhkan sebuah pengukuran yang dapat dipakai secara internasional. Akhirnya ia berhasil membuat pengukuran suhu yang dapat digunakan di daerah panas maupun dingin. Dan saat ini, sebagian besar orang menggunakan thermometer celcius untuk melakukan pengukuran suhu tubuh.
Celcius mempublikasikan sebagian besar hasil penelitian dan kerjanya di Perhimpunan Ilmuwan di Uppsala yang merupakan himpunan ilmu pengetahuan tertua di Swedia dan didirikan pada tahun 1710. Di perhimpunan tersebut, Celcius menjadi sekretaris dari tahun 1725 – 1744. Ia juga memimpin sekitar 20 disertasi dalam bidang astronomi. Kemudian ia menulis sebuah buku yang berjudul “Artihmetics for the Swedish Youth” tahun 1741. Anders Celcius wafat karena penyakit TBC pada bulan april 1744 (pada usia 42 tahun). Makamnya berada dekat dengan kakeknya, Magnus Celcius di dekat gereja “Gamla Uppsala”.
Sekala Reamur
René Antoine Ferchault de Réaumur - Penemu Termometer RéaumurRené Antoine Ferchault de Réaumur (pengucapan bahasa Perancis: [ʁe.o.myːʁ], 28 Februari 1683 La Rochelle – 17 Oktober 1757 Saint-Julien-du-Terroux) adalah ilmuwan Perancis yang memiliki kontribusi di berbagai bidang, khususnya bidang entomologi. Ia adalah ilmuwan yang memperkenalkan skala suhu Réaumur. Mathurin Jacques Brisson adalah seorang ahli biologi dan filosofi berkebangsaan Perancis. Ia dilahirkan pada tanggal 30 April 1723 di sebuah kota di bagian barat Perancis bernama Fontenay-le-Comte. Pada awalnya Brisson mempelajari dan menerbitkan karya ilmiah yang berhubungan dengan ilmu hayati. Di antara buku-bukunya adalah Le Règne animal pada tahun 1756 dan Ornithologie pada tahun 1760. Brisson bekerja sebagai asisten dari seorang ahli serangga dan pencipta skala termometer Reamur bernama René Antoine Ferchault de Réaumur. Setelah Reaumur meninggal, Brisson meninggalkan bidang ilmu hayati dan diangkat menjadi profesor bidang filosofi di Navarre dan kota Paris. Dia menerbitkan karya penting di bidang filosofi berjudul Pesanteur Spécifique des Corps pada tahun 1787. Brisson meninggal dunia pada tanggal 23 Juni 1806 di Croissy, dekat kota Paris. Daniel Gabriel Fahrenheit - Penemu Termometer FahrenheitDaniel Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei 1686 – meninggal 16 September 1736 pada umur 50 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman.    
Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah pedagang yang membawa keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota Hansa di Eropa untuk mengejar kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit meninggal secara tiba-tiba karena memakan jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun. Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan bekerja pada perusahaan perdagangan di Amsterdam. Di waktu luangnya, Fahrenheit terus bereksperimen. Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti dari pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague. Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724. Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32 °F) dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat. Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi.
 Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat. Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat. Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut dua kali. Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F.
 Beberapa waktu setelah kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat. Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut . Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup. Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut. - 234 Tokoh Ilmuwan Penemu - Tokoh Ilmuwan Penemu .
Skala   Kelvin
Penemu dari skala tersebut adalah Daniel Gabriel Fahrenheit. Fahrenheit was born in 1686 in the Hanseatic city of Danzig (German).
Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824 – 1907). Lahir dengan nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.

Pengertian Thermometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Termometer adalah alat untuk menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengukur suhu manusia cenderung menggunakan indra peraba. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Ada Beberapa Macam Jenis Thermometer Antaralan:
1. TERMOMETER    DIGITAL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_kA7hKIr9-NKBo2YfWowgdNrsJ_zcAnCngpq27U__WZP1sKJduFNqfRBDexPdq4xyzq7uxJc9MpEjzmUbSDlA91gGrl9HtHrcRt7kJw84NLxuBjTi4AbZenRGLnqUuNIsgXk34_sIrqY/s400/Digital_Thermometer_For_Animal_Use.jpg
  • digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh
Cara Menggunakan :Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.
Skala Suhu              : 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF 
Kelebihan                : . Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Kekurangan             : harganya mahal
2. Termometer Six-Bellani
http://www.uniurb.it/PhysLab/immagini/Strumenti/h1s.jpg
  • digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat
Cara Menggunakan : ketika suhu udara turun,alkohol di ruang A (tengah) [lihat gambar 2] menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk  menunjukkan angka minimum.Sebaliknya jika suhu udara naik,alkohol diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun,sedangkan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.
Skala Suhu:-20°Csampai dengan 50°C
Jenis Zat Muai       : Alkohol dan Raksa
Kelebihan              : dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa
3. Termometer Ruang
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT9_uIuTZmxM4H2jstoFlXvU7MmSN35sJ8dcU9G9vXLuQm7dI0T
  • digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan
Cara Menggunakan  : untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya
Skala    Suhu              : -50 samapai dengan 50
Jenis Zat Muai        : menggunakan zat muai logam(sebagian raksa)
Kelebihan               : -merupakan termometer maksimum
- ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu
4. Termometer Klinis
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS1wtkfJUWnFZdw2mPoH3Ao0BkvWjNB-FsgI1xDXrUSIcJkkk6D

-Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
Cara menggunakan : Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Skala Suhu              : 35°C sampai dengan 42°C
Jenis zat muai         : raksa atau alkohol
Tingkat Ketelitian   : 0,1°C
Kelebihan        : Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.
Kekurangan         : Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal

5.Termometer Laboratorium
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSMczJQ8lAtBSAG11FE7kYYGno-duUBrI7lSWNNetqsrvpUpRTR
- Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Cara Menggunakan : Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Jenis Zat Muai       : cairan raksa atau alkohol
Kelebihan              : skala ukurnya luas hingga di bawah nol

6. Termometer Bimetal

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.
Cara kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
Aplikasi :
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
7.Termometer gas
http://drzpost.com/gambar/thermometer-gas.jpg
Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu naik, tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada termometer. Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi (-250oC dampai 1.500oC> daripada termometer gelas.
8. Termometer Platina
http://drzpost.com/gambar/thermometer-platina.jpg
Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan hambatan listrik. Jika suhu naik, hambatan listrik platina juga naik. Ngukurnya pake apa ya? hambatan listrik platina diukur menggunakan rangkaian jembatan. Skala termometer platina berkisar -250oC dampai 1.500oC. Hasil pengukuran suhu pada termometer platina tidak dapat dilihat secara langsung, jadi tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
9. Termometer Termistor
http://drzpost.com/gambar/thermometer-termistor.jpg
Termometer Termistor dapat dihubungkan ke perangkat listrik seperti komputer. Skala Termometer Termistor berkisar antara -25oC sampai 180oC.
10. Termometer Termokopel
http://drzpost.com/gambar/thermometer-termokopel.jpg
Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Skala Termometer Termokopelr berkisar antara -100oC sampai 1.500oC.

  
BAB III
PENUTUP
A.       Simpulan
Thermometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu, baik itu suhu badan, benda dan lingkungan sekitar kita.Thermometer pertamakali ditemukan oleh Galilio (1592) sebagai alat pengukur suhu, akan tetapi, alat yang thermometer yang ditemukan tidak memiliki sekala yang tettap. Hal inilah yang membuat para ilmuan seperti Gabrelle Fahrenhait (1700), Andres Celcius (1742), Lrd Kelvin (1842), dan Rene Antonio Ferchoult de Reamur (1683), berfikir untuk menemukan alat pengukur suhu dengan sekala tetap, dan merekapun berhasil sehingga kita dapat mngukur suhu dangan thermometer yang bersekala tetap. Namun sekala yang digunakan masing-masing thermometer berbeda namun angkanya tetap.
 Berikut perbedaan sekala masing-masing thermometer:
1. Skala Celcius : titik lebur = 0°C dan titik didih = 100°C
2. Skala Reamur : titik lebur = 0°R dan titik didih = 80°R
3. Skala Fahrenheit : titik lebur = 32°F dan titik didih = 212°F
4. Skala Kelvin : titik lebur = 273 K dan titik didih = 373 K
Thermometer  dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan, dan sekarang sudah muncul berbagai jenis Thermometer seperti Thermometer Digital, Thermometer Klinis, Termometer Gas, Thermometer Termistor dan lain sebagainya.Cara menggunakan thermometer secara umum cukup dengan cara meletakkan thermometer pada benda atau apa saja yang ingin di ukur suhunya, kemudian tunggu beberapa detik untuk melihat perubahan angka yang ditunjukkan oleh thermometer yang digunakan. Dengan melihat angka yang ditunjukkan oleh thermometer, maka itulah derajat suhu  pada benda yang di ukur suhunya.

B.       Saran
Makalah  yang saya buat ini masih kurang bagus, jadi saya berharap kepada siapa saja yang membacanya untuk melengkapi isi makalah ini, namun makalah tersebut dapat dijadikan sebuah referensi tentang sejarah fisika mengenai skala-skala yang digunakan oleh termometer. Semoga isi makalah tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.



DAFTAR PUSTAKA






No comments:

Post a Comment

Designed By VungTauZ.Com