Festival Bau Nyale berlangsung antara bulan Februari dan Maret
setiap tahunnya, atau setiap tanggal dua puluh bulan sepuluh menurut
penanggalan Sasak. Bau Nyale yang dalam Bahasa Sasak berarti ‘menangkap Nyale’
merupakan inti dari festival ini, yakni mengumpulkan Nyale sebanyak mungkin.
Nyale yang didapat kemudian sebagian akan ditaburkan di sawah karena dipercaya
dapat menyuburkan tanah hingga membuat hasil panen berlimpah. Sebagian lagi
akan diolah menjadi lauk-pauk, penyedap masakan, antibiotik, bahkan obat kuat
karena ternyata Nyale memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Nyale memiliki
kandungan protein yang jauh lebih tinggi dari telur ayam ras dan susu sapi.
Sebagai perbandingan, Nyale memiliki kandungan protein sebanyak 43.84%
sedangkan telur ayam ras dan susu sapi masing-masing hanya sebesar 12.2% dan
3.50%. Kadar fosfor dalam Nyale (1.17%) juga cukup tinggi bila dibandingkan
dengan telur ayam ras (0.02%) dan susu sapi (0.10%). Nyale bahkan memiliki kandungan
kalsium (1.06%) yang ternyata masih lebih tinggi dari kandungan kalsium susu
sapi yang hanya 0.12%.
Masyarakat Lombok
umumnya mengolah Nyale menjadi pepes yang dibungkus dengan daun pisang lalu
dibakar. Ada juga yang mengolah Nyale menjadi emping atau dikeringkan untuk
digunakan sebagai penyedap masakan.
Tak hanya di Lombok,
Nyale yang tergolong kelas polychaeta ini ternyata juga muncul di
berbagai belahan lain di dunia, diantaranya di Kepulauan Samoa, Teluk Mexico,
beberapa pantai di Jepang dan Prancis, serta di Kepulauan Bermuda. Nyale
merupakan jenis cacing yang hidup di dasar laut, dimana siklus reproduksinya
dipengaruhi oleh benda-benda angkasa. Kemunculan Nyale di pesisir pantai, yang
hanya terjadi sekali dalam satu tahun, tak lain dikarenakan cacing ini sedang
melangsungkan aktivitas pemijahannya secara massal.
Di Indonesia, pada saat
yang bersamaan, Nyale juga menepi di Pantai Wanokaka, Sumba Barat. Kemunculan
Nyale di Sumba Barat turut dijadikan ritual adat yang menjadi bagian dari
rangkaian festival tahunan Pasola, permainan adu ketangkasan saling melempar
lembing dari atas kuda yang dipacu kencang. Meskipun dengan latar belakang
legenda yang berbeda, masyarakat Sumba penganut kepercayaan Merapu memaknai
kehadiran Nyale dengan cara yang serupa dengan masyarakat Sasak, Lombok. Mereka
yang berhasil mengumpulkan Nyale dalam jumlah yang banyak, dipercaya akan
mendapat rezeki yang berlimpah di tahun yang sama.
Nyale yang terkumpul
kemudian akan diolah menjadi masakan khas Sumba berupa sambal yang dikenal
dengan nama Bokosawu Nyale, olahan praktis cacing Nyale mentah yang hanya
dicampur dengan daun kemangi dan perasan jeruk purut. Selain sebagai sambal,
Nyale juga biasa diolah menjadi sayur atau disangrai dengan campuran kelapa
parut, bawang merah, bawang putih, jahe, daun kemangi dan cabai lombok. Nyale
yang diolah dengan cara digoreng tanpa minyak ini dikenal dengan nama Nyale
Pa’dongo.
Mau tau tentang penulis kelik disini
Casinos near Casinos Near Casinos Near Casinos in Washington
ReplyDeleteA map showing casinos and other 논산 출장마사지 gaming facilities located near Casinos 익산 출장마사지 in Washington 김제 출장마사지 state. Casinos near 남원 출장안마 me in Washington 여수 출장안마 state.